Sabtu, 25 Januari 2025

Mendesain Soal HOTS yang Powerful di Era Kurikulum Terkini

 Mendesain Soal HOTS yang Powerful di Era Kurikulum Terkini

Kurikulum baru  membawa semangat baru dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satu perubahan penting adalah pergeseran dari KI-KD menjadi Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran. Hal ini tentu berdampak pada cara kita mendesain soal, terutama soal yang mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi atau yang dikenal dengan HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Di era Kurikulum ini, soal HOTS bukan lagi sekadar soal sulit, melainkan soal yang menantang siswa untuk berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Lantas, bagaimana cara merancang soal HOTS yang powerful dan relevan dengan tuntutan kurikulum saat ini?



Memahami Hakikat Soal HOTS

Sebelum merancang soal, penting untuk memahami karakteristik soal HOTS. Soal HOTS yang baik:

Kontekstual: Berkaitan dengan situasi nyata, mendorong siswa menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

Stimulatif: Menggunakan stimulus menarik seperti gambar, grafik, atau wacana yang memicu rasa ingin tahu siswa.

Berpikir Tingkat Tinggi: Mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Non-Rutin: Bukan soal hafalan atau pengulangan, menuntut pemikiran luas dan mendalam.

Memiliki Ragam Jawaban: Memungkinkan siswa mengembangkan gagasan dengan berbagai alternatif jawaban yang logis.

Langkah-langkah Merancang Soal HOTS

Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti dalam menyusun soal HOTS:

Identifikasi Tujuan Pembelajaran: Pilih Tujuan Pembelajaran yang menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi, mencipta).

Rumuskan Stimulus: Pilih stimulus yang relevan, menarik, dan kontekstual dengan Tujuan Pembelajaran.

Susun Pertanyaan: Rancang pertanyaan yang menghubungkan stimulus dengan Tujuan Pembelajaran, memastikan pertanyaan merangsang pemikiran kritis.

Buat Pedoman Penskoran: Siapkan pedoman penskoran yang jelas dan detail, terutama untuk soal uraian.

Contoh Soal HOTS

Mata Pelajaran: IPA

Tujuan Pembelajaran: Menganalisis dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia.

Stimulus: Artikel berita tentang peningkatan kasus ISPA di kota besar akibat polusi udara.

Pertanyaan:

Berdasarkan artikel tersebut, bagaimana kualitas udara dapat mempengaruhi sistem pernapasan manusia? Jelaskan!

Identifikasi tiga sumber polusi udara di kota besar dan jelaskan bagaimana sumber polusi tersebut berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA.

Rancang sebuah kampanye sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas udara dan mencegah pencemaran lingkungan.

Model Pembelajaran yang Mendukung HOTS

Untuk memaksimalkan pencapaian HOTS, terapkan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif berpikir, seperti:

Discovery Learning: Siswa diberi kesempatan untuk menemukan pengetahuan melalui eksplorasi dan eksperimen.

Project Based Learning: Siswa terlibat dalam proyek nyata yang menuntut mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyelesaikan masalah.

Penutup

Mendesain soal HOTS yang powerful merupakan tantangan tersendiri bagi guru di era Kurikulum Merdeka. Namun, dengan memahami prinsip dan langkah-langkah yang tepat, guru dapat merancang soal-soal yang tidak hanya mengukur pemahaman siswa, tetapi juga merangsang mereka untuk menjadi pemikir kritis, kreatif, dan inovatif.


#HOTS #SoalHOTS #Pendidikan #Guru #liliksubaryanto


Jumat, 24 Januari 2025

Memanfaatkan Rumah Pendidikan: Prioritas Peran PKBM dengan SDM Terbatas

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) memiliki peran penting dalam menyediakan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama yang kesulitan mengakses jalur formal. Rumah Pendidikan, platform digital terintegrasi, hadir sebagai peluang emas bagi PKBM untuk meningkatkan layanan dan jangkauannya. Namun, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) seringkali menjadi kendala. Lalu, bagaimana PKBM dapat memaksimalkan peran di Rumah Pendidikan dengan SDM yang ada?



Fokus pada Peran Inti

Dengan SDM terbatas, PKBM perlu memprioritaskan peran-peran kunci di Rumah Pendidikan. Prioritas utama adalah:

Penyedia Layanan Pendidikan Nonformal: PKBM dapat memanfaatkan Rumah Pendidikan untuk memperluas jangkauan program seperti keaksaraan fungsional, program Paket A/B/C, dan pelatihan keterampilan.

Fasilitator Pembelajaran: PKBM berperan sebagai fasilitator yang membimbing peserta didik dalam memanfaatkan fitur-fitur Rumah Pendidikan dan mengakses materi pembelajaran.

Kolaborasi dan Pemanfaatan Teknologi

Keterbatasan SDM dapat diatasi dengan:

Kolaborasi dengan Relawan: Rumah Pendidikan dapat menjadi platform untuk mencari dan berkolaborasi dengan relawan pendidikan yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan PKBM.

Pemanfaatan Fitur Platform: PKBM perlu aktif memanfaatkan fitur-fitur Rumah Pendidikan, seperti repositori digital modul ajar, asesmen, LMS, kelas maya, dan ruang bahasa untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran.

Pengembangan Materi dan Umpan Balik

Meskipun dengan SDM terbatas, PKBM tetap dapat berkontribusi dalam pengembangan materi pembelajaran digital.

Mulai dari yang Sederhana: PKBM dapat memulai dengan membuat materi sederhana dan mengunggahnya ke platform, lalu secara bertahap meningkatkan kualitas dan kuantitasnya.

Kolaborasi Antar PKBM: Berbagi sumber daya dan materi dengan PKBM lain dapat menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan SDM.

Penting bagi PKBM untuk memberikan umpan balik kepada pengelola Rumah Pendidikan agar platform ini terus berkembang dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Kesimpulan

Integrasi dengan Rumah Pendidikan adalah langkah positif bagi PKBM untuk meningkatkan layanan pendidikan. Dengan fokus pada peran-peran prioritas dan pemanfaatan teknologi, PKBM dapat memaksimalkan dampaknya meskipun dengan SDM terbatas.

#PKBM #RumahPendidikan #PendidikanNonformal #TeknologiPendidikan #SDMPendidikan #RelawanPendidikan #liliksubaryanto


Kamis, 23 Januari 2025

PKBM FARADIKA Jalin Kerjasama dengan Unversitas Negeri Jakarta (UNJ)

Jakarta, 23 Januari 2025 - PKBM FARADIKA menerima kunjungan istimewa dari empat dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada hari ini. Kunjungan ini dalam rangka penjajakan kerjasama antara PKBM FARADIKA dengan UNJ.



Keempat dosen tersebut adalah:

  1. Asma Syifa Nabihah
  2. Fitri Khoirniyah P.
  3. Henry Herawaty BR.D
  4. Adi Irvansyah

Rombongan dosen UNJ disambut hangat oleh Kepala PKBM FARADIKA, Ibu Fani, dan pengelola PKBM FARADIKA, Bapak Lilik. Pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua institusi.

Kerjasama antara PKBM FARADIKA dan UNJ diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di PKBM FARADIKA. Beberapa bentuk kerjasama yang mungkin dilakukan antara lain:

Pengembangan kurikulum: Dosen UNJ dapat membantu PKBM FARADIKA dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Pelatihan guru: Dosen UNJ dapat memberikan pelatihan kepada guru-guru PKBM FARADIKA untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional.

Penelitian: Dosen dan mahasiswa UNJ dapat melakukan penelitian di PKBM FARADIKA sebagai bagian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pengabdian masyarakat: Dosen dan mahasiswa UNJ dapat melaksanakan program pengabdian masyarakat di PKBM FARADIKA, seperti penyuluhan, pelatihan keterampilan, dan pendampingan belajar.

PKBM FARADIKA menyambut baik inisiatif kerjasama ini dan berharap dapat segera merealisasikan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.


Tentang PKBM FARADIKA

PKBM FARADIKA adalah lembaga pendidikan nonformal yang berlokasi di Jakarta. PKBM FARADIKA menyediakan berbagai program pendidikan, seperti program Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), Paket C (setara SMA), dan kursus keterampilan. PKBM FARADIKA berkomitmen untuk memberikan layanan pendidikan berkualitas bagi masyarakat yang putus sekolah atau ingin meningkatkan kompetensinya.

#PKBMFARADIKA #UNJ #KerjasamaPendidikan #PendidikanNonFormal #PengembanganKurikulum #PelatihanGuru #Penelitian #PengabdianMasyarakat #PaketA #PaketB #PaketC #KursusKeterampilan #liliksubaryanto


Peran PKBM dalam Ekosistem Rumah Pendidikan

 Peran PKBM dalam Ekosistem Rumah Pendidikan

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) memegang peran krusial dalam ekosistem Rumah Pendidikan. Sebagai platform integrasi layanan digital, Rumah Pendidikan menyediakan wadah bagi PKBM untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan nonformal. Berikut beberapa peran penting PKBM:



1. Afirmasi Pendidikan Masyarakat: PKBM berperan sebagai bentuk afirmasi pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Rumah Pendidikan. Program ini sejalan dengan prioritas Kemdikdasmen dalam mendukung rumah belajar, PAUD, dan pendidikan jarak jauh.

2. Penyedia Layanan Pendidikan Nonformal: PKBM menjadi penyedia layanan pendidikan nonformal yang terintegrasi dengan Rumah Pendidikan. Hal ini mendukung revitalisasi pendidikan nonformal sebagai bagian dari program wajib belajar 13 tahun.

3. Kolaborasi dengan Relawan Pendidikan: Melalui Rumah Pendidikan, PKBM dapat terhubung dengan relawan pendidikan dan memanfaatkan platform ini untuk mencari relawan yang dapat membantu proses belajar mengajar.

4. Pemanfaatan Ruang Belajar: PKBM dapat berfungsi sebagai rumah belajar fisik yang terhubung dengan Rumah Pendidikan. Model ini mendukung pembelajaran yang fleksibel dan terpadu, menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan sumber daya digital.

5. Pengembangan Materi Pembelajaran: PKBM dapat berkontribusi dalam pengembangan materi pembelajaran digital di Rumah Pendidikan, seperti modul ajar, soal latihan, dan materi lain yang relevan dengan kebutuhan peserta didik.

6. Peningkatan Literasi dan Bahasa: PKBM dapat memanfaatkan fitur-fitur Rumah Pendidikan, seperti KBBI daring, layanan penerjemahan, dan platform UKBI, untuk meningkatkan literasi dan kemampuan berbahasa Indonesia peserta didik.

7. Peningkatan Keterampilan dan Kompetensi: Rumah Pendidikan menyediakan akses bagi pengelola, tutor, dan peserta didik PKBM untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi melalui berbagai pelatihan dan materi pembelajaran.

8. Akses ke Sumber Belajar: PKBM dapat mengakses beragam sumber belajar dan bahan ajar di Rumah Pendidikan, termasuk repositori digital modul ajar dan asesmen, untuk memberikan pembelajaran yang lebih kaya dan bervariasi.

9. Pemanfaatan Teknologi Digital: PKBM dapat memanfaatkan fitur teknologi digital Rumah Pendidikan, seperti platform pembelajaran (LMS), kelas maya, dan platform asesmen diagnostik, untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

10. Peningkatan Kualitas Layanan: Umpan balik dari PKBM sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan dan fitur-fitur Rumah Pendidikan agar lebih sesuai dengan kebutuhan.

PKBM merupakan mitra penting dalam ekosistem Rumah Pendidikan. Sebagai penyedia layanan pendidikan nonformal dan fasilitator pembelajaran, PKBM berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

#EducationForAll #CommunityLearning #InspireGrowth #liliksubaryanto

Rabu, 22 Januari 2025

Rumah Pendidikan: Revolusi Digital Ekosistem Pendidikan Indonesia

Transformasi layanan pendidikan Indonesia menuju era digital terpadu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi sebuah platform digital revolusioner bernama Rumah Pendidikan. Platform ini dirancang sebagai "one-stop service" untuk mengintegrasikan berbagai layanan digital di sektor pendidikan Indonesia.

Latar Belakang

Rumah Pendidikan hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan di sektor pendidikan, seperti:

Data tersebar dan silo sistem: Kesulitan akses dan integrasi data akibat data pendidikan yang tersebar di berbagai aplikasi dan sistem.

Layanan tidak terindeks: Sulitnya menemukan dan mengakses layanan pendidikan digital.

Kualitas layanan menurun dan mahal: Inefisiensi dan efektivitas layanan publik akibat sistem yang tidak terintegrasi.

Banyak aplikasi: Terdapat 986 aplikasi, dengan banyak yang tidak digunakan atau belum teridentifikasi, menunjukkan duplikasi dan inefisiensi.

Solusi Terpadu



Rumah Pendidikan menawarkan solusi terpadu dengan:

Kebijakan Open API: Standarisasi dan integrasi data untuk memungkinkan berbagai sistem saling berkomunikasi.

Integrasi Layanan: Mengintegrasikan semua layanan digital pendidikan ke dalam satu platform.

Kolaborasi Penta-helix: Kolaborasi antara pemerintah, universitas, sektor swasta, masyarakat, dan media.

Fitur Utama: Akun Belajar.id sebagai single sign-on (SSO), berbagai layanan publik pendidikan, dan ruang-ruang khusus untuk berbagai pemangku kepentingan.

Ruang-Ruang di Rumah Pendidikan

Rumah Pendidikan terbagi menjadi beberapa ruang yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai pengguna:

Ruang Murid: Sumber belajar, bank soal, rapor digital, riwayat pendidikan, dan akun pendidikan.

Ruang GTK: Pengelolaan kinerja, refleksi kompetensi, pelatihan mandiri, portal pembelajaran, dan akun pendidikan.

Ruang Sekolah: Profil sekolah, rapor satuan pendidikan, rencana & belanja sekolah, bantuan operasional, dan akun pendidikan.

Ruang Pemerintah: Informasi dan integrasi PPDB, neraca pendidikan daerah, rapor pendidikan daerah, data pendidikan daerah, dan akun pendidikan.

Ruang Orang Tua: Panduan pendampingan, dukungan belajar, konsultasi pendidikan, dan laporan aspirasi.

Ruang Mitra: Kolaborasi pendidikan, relawan pendidikan, informasi DUDI, publikasi ilmiah, dan mitra barjas pendidikan.

Ruang Publik: Pusat perbukuan, majalah pendidikan, bantuan pendidikan, kursus digital, dan rapor publik.

Ruang Bahasa: Kamus bahasa, ahli bahasa, layanan UKBI, BIPA daring, dan penerjemahan bahasa.

Rencana Pengembangan dan Peta Jalan

Rumah Pendidikan akan dikembangkan dalam beberapa fase:

Fase 1 (2025): Pengembangan platform informasi, integrasi data, dan implementasi Akun Belajar.id.

Fase 2 (2026-2027): Penguatan ekosistem, integrasi API, dan pengembangan fitur-fitur lanjutan.

Fase 3 (2028-2029): Implementasi kapabilitas transaksional, sistem penghargaan, platform konsultasi, dan penyempurnaan sistem.

Tujuan Strategis

Membangun Kredibilitas: Menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya.

Peningkatan Kolaborasi: Menghubungkan berbagai sistem digital.

Layanan End-to-End: Menyediakan layanan lengkap dalam satu platform.

Praktik Terbaik

Konsistensi mekanisme login dengan Belajar.id.

User experience dan branding yang konsisten.

Interoperabilitas data antar platform.

Kemampuan analisis data dengan big data dan AI.

Skalabilitas dan keamanan sistem.

Kesimpulan

Rumah Pendidikan adalah inisiatif strategis untuk merevolusi ekosistem pendidikan Indonesia. Platform ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan pendidikan, mendukung program prioritas pemerintah, dan memberdayakan seluruh pemangku kepentingan.

#RumahPendidikan #PendidikanIndonesia #TransformasiDigital #LayananPublik #Kemendikbudristek #TeknologiPendidikan #InovasiPendidikan #SekolahDigital #GuruDigital #BelajarDigital


Selasa, 21 Januari 2025

Panduan Lengkap Pembelajaran Selama Bulan Ramadan 1446 H/2025 M

Memaksimalkan Ibadah dan Pendidikan di Bulan Suci

Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Di bulan suci ini, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan meningkatkan ibadah. Namun, kewajiban menuntut ilmu dan menjalankan pendidikan tetap harus berjalan. Lalu, bagaimana menyeimbangkan keduanya?

Pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Bersama (SEB) yang mengatur panduan lengkap mengenai pelaksanaan pembelajaran selama bulan Ramadan 1446 H/2025 M. SEB ini bertujuan agar umat Islam dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan khusyuk, merayakan Idulfitri, dan tetap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.



Latar Belakang

SEB ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal penting, antara lain:

Amanat UUD 1945: Meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia melalui sistem pendidikan nasional.

Asta Cita Presiden: Penguatan SDM melalui pendidikan yang menghasilkan manusia Indonesia yang berkualitas.

Pentingnya Pendidikan: Pendidikan harus tetap berjalan demi peningkatan kualitas belajar meskipun di bulan Ramadan.

Perayaan Idulfitri: Memberikan ruang bagi umat Islam untuk merayakan Idulfitri dengan tradisi dan kegiatan sosial.

Isi Surat Edaran

Berikut adalah poin-poin penting dalam SEB:

Jadwal Kegiatan Pembelajaran:

27-28 Februari & 3-5 Maret 2025: Pembelajaran mandiri di rumah, tempat ibadah, dan masyarakat.

6-25 Maret 2025: Pembelajaran di sekolah/madrasah.

26, 27, 28 Maret & 2, 3, 4, 7, 8 April 2025: Libur Idulfitri.

9 April 2025: Kegiatan pembelajaran kembali aktif.

Kegiatan Tambahan:

Peserta didik Muslim: Dianjurkan tadarus Alquran, pesantren kilat, dan kegiatan keagamaan lainnya.

Peserta didik non-Muslim: Dianjurkan mengikuti kegiatan bimbingan rohani sesuai agamanya.

Peran Semua Pihak:

Pemerintah Daerah: Menyusun rencana pembelajaran dan menyelaraskan waktu pelaksanaannya.

Kantor Kementerian Agama: Menyusun rencana pembelajaran untuk madrasah dan satuan pendidikan keagamaan.

Orang Tua/Wali: Membimbing dan mendampingi anak dalam beribadah dan belajar.

Kutipan Penting

"Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menyebutkan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa."

"Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang didalamnya umat islam diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa dan ibadah lainnya seperti tadarus Alquran, salat tarawih, bersedekah dan kajian agama."

Kesimpulan

Surat Edaran Bersama ini menjadi panduan penting dalam pelaksanaan pembelajaran selama bulan Ramadan. Dengan adanya SEB ini, diharapkan tercipta keseimbangan antara ibadah, pembelajaran, dan kegiatan sosial.

Mari kita optimalkan bulan Ramadan dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta tetap semangat dalam menuntut ilmu!

#Ramadan #Pendidikan #SuratEdaran #BelajarDiRumah #LiburIdulfitri #Kemendikbud #Kemenag


Sabtu, 11 Januari 2025

Manusia vs. Mesin: Menguasai Teknologi atau Dikuasai Teknologi?


Di era digital yang dipenuhi kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan besar: akankah manusia kalah dari teknologi? Ketakutan ini semakin menjadi-jadi dengan banyaknya film fiksi ilmiah yang menggambarkan AI menguasai dunia. Dalam wawancara mendalam antara Andy F. Noya dan Prof. Stella Christi, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dibahas tuntas mengenai dinamika manusia dan teknologi, khususnya AI, serta tantangan yang dihadapi Indonesia.

Teknologi: Alat atau Ancaman?



Prof. Stella Christi menegaskan bahwa teknologi, termasuk AI, hanyalah alat. Meskipun AI unggul dalam hal memori dan kapasitas penyimpanan informasi, manusia tetap memegang kendali. Kunci kemenangan ada pada bagaimana kita memanfaatkan teknologi tersebut.

Menariknya, Prof. Stella menyoroti kemampuan "melupakan" sebagai keunggulan manusia. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengabstraksi pola dan berpikir kritis, sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh AI.

Literasi AI: Kunci Menghadapi Era Digital

Sayangnya, literasi AI di Indonesia masih rendah. Banyak yang mengenal istilah AI, namun minim pemahaman tentang cara kerjanya, batasan, dan potensi bahayanya. Kurangnya literasi ini membuat masyarakat rentan terhadap hoax dan manipulasi informasi yang dihasilkan AI.

Prof. Stella menekankan pentingnya memahami kekurangan AI, selain kehebatannya. Hal ini penting untuk membangun kewaspadaan dan kemampuan berpikir kritis di era digital.

Revolusi Pendidikan di Era AI

Wawancara ini juga menyoroti sistem pendidikan di Indonesia. Rendahnya skor PISA Indonesia menunjukkan kurangnya kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan. Prof. Stella menekankan pentingnya sistem pembelajaran aktif yang mendorong diskusi, komunikasi, dan kolaborasi.

Growth Mindset: Kunci Membuka Potensi Manusia

Mitos tentang IQ rendah orang Indonesia dibantah dengan tegas oleh Prof. Stella. Ia menekankan pentingnya menanamkan growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kecerdasan dapat terus dikembangkan melalui pembelajaran.

Peran Guru dan Pentingnya Riset

Prof. Stella menyoroti peran krusial guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru yang berkualitas dan bersemangat akan menginspirasi siswa untuk belajar dan berkembang. Selain itu, dukungan terhadap penelitian juga sangat penting untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi.

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=trLuk3H9Bog 


(Kata Kunci: AI, kecerdasan buatan, teknologi, pendidikan, Indonesia, Prof. Stella Christi, Andy F Noya, literasi AI, growth mindset)

Selasa, 07 Januari 2025

Literasi di Luar Bahasa Indonesia: Rahasia Guru Ekonomi Bikin Kelas Makin Seru!


Kenapa sih, setiap ngomongin literasi yang disorot cuma guru Bahasa Indonesia? Padahal, kemampuan baca-tulis itu penting buat semua mata pelajaran, lho! 😠

Nah, artikel ini spesial buat kamu, para guru, yang mau bikin kelasnya makin hidup dan bermakna. Kita bakal bongkar rahasia gimana guru ekonomi bisa memanfaatkan literasi untuk bikin pelajaran jadi lebih seru dan mudah dipahami. 😉

Literasi itu Bukan Cuma Baca-Tulis!

Literasi bukan cuma soal baca-tulis doang, tapi juga tentang gimana kita memahami informasi, menganalisis, dan menyampaikan ide. Makanya, literasi itu penting banget buat semua mata pelajaran, termasuk ekonomi.

Bayangin deh, gimana siswa bisa ngerti konsep ekonomi kayak inflasi, investasi, atau supply-demand kalau mereka susah memahami teks dan grafik? 🤔



Rahasia Guru Ekonomi: Integrasi Literasi yang Kreatif!

Guru ekonomi yang kreatif nggak cuma ngasih rumus sama teori. Mereka pakai strategi jitu buat ngajak siswa belajar ekonomi lewat literasi, misalnya:

Pakai Teks Multimodal: Bosen sama buku teks yang itu-itu aja? Coba deh pakai infografis, komik, video, atau lagu buat jelasin materi. Dijamin kelas makin seru! 🤩

Diskusi dan Presentasi: Ajak siswa diskusi kelompok, bikin galeri berjalan, atau presentasi di depan kelas. Biar mereka aktif dan berani ngungkapin pendapat. 🗣️

Buku Non-Teks: Siapa bilang ekonomi cuma bisa dipelajari dari buku teks? Novel, cerpen, atau artikel juga bisa lho! Siswa jadi terbiasa baca berbagai jenis teks. 📚

Contoh Nyata: Hubungkan materi ekonomi sama kejadian sehari-hari, kayak fenomena FOMO, impulsive buying, atau tren "just do it". Siswa pasti lebih nyambung! 🤯

Contoh Kasus: Kebutuhan vs Keinginan

Misalnya, pas ngajar tentang kebutuhan dan keinginan, guru bisa pakai infografis atau video yang nunjukin gaya hidup anak muda zaman sekarang. Terus, siswa diajak diskusi buat bedain mana kebutuhan dan keinginan, plus dampaknya buat keuangan mereka. 💰

Penilaian yang Asik dan Beragam

Lupakan tes tertulis yang bikin stres! 😫 Guru bisa pakai berbagai cara buat nilai pemahaman siswa, misalnya:

Bikin esai atau artikel tentang isu ekonomi terkini. 📝

Presentasi hasil analisis kasus ekonomi. 🎤

Bikin video edukasi tentang konsep ekonomi. 🎥

Kesimpulan:

Literasi itu kunci sukses belajar di semua mata pelajaran, termasuk ekonomi. Dengan strategi yang tepat, guru bisa bikin kelas ekonomi jadi lebih menarik, interaktif, dan bermakna. Yuk, kita sama-sama jadi guru yang kreatif dan inovatif! 🚀

Kata Kunci: literasi ekonomi, pembelajaran ekonomi, strategi pembelajaran kreatif, teks multimodal, penilaian autentik.


Yuk Tanamkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat! 🇮🇩💪


Pendidikan karakter sejak dini penting banget, lho! Gak cuma pintar di sekolah, tapi juga punya karakter kuat yang bikin Indonesia makin maju. Makanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Penasaran? Yuk, simak ulasannya!

Kenapa sih Gerakan Ini Penting?

Karakter Nomor Satu! Pemerintah pengen banget anak-anak Indonesia gak cuma pinter, tapi juga berkarakter baik. Ini modal penting buat masa depan bangsa!

Bye-bye Kebiasaan Buruk! Sayang banget kan kalau generasi muda kebiasaannya kurang sehat, kayak begadang, bangun siang, dan kurang sosialisasi. Makanya, yuk kita tanamkan kebiasaan positif!

Kerja Sama itu Kunci! Gerakan ini butuh dukungan dari semua pihak, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat, media, sampai pemerintah.

Tujuannya Apa Aja Sih?

Cetak Generasi Hebat! Pastinya, dong! Gerakan ini pengen banget menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, berkarakter kuat, dan siap berkontribusi buat negeri.

Kebiasaan Baik Jadi Kebutuhan! Tujuh kebiasaan baik ini ditanamkan ke anak-anak Indonesia biar jadi kebiasaan sehari-hari.

Siap Menuju Indonesia Emas 2045! Ini dia pondasi penting buat wujudkan Indonesia Emas 2045. Keren, kan?

Apa Aja Sih 7 Kebiasaan Keren Itu?

Bangun Pagi: "Dengan bangun pagi artinya kalian sudah belajar apa itu disiplin dan juga menghargai waktu." - Seger dan semangat mulai hari! 🌅



Beribadah: "Beribadah itu tidak hanya sekedar ritual, beribadah juga menciptakan hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam." - Landasan spiritual yang kokoh! 🙏

Berolahraga: Biar badan sehat dan pikiran fresh! 🏃‍♀️

Makan Sehat dan Bergizi: Makan makanan bergizi bikin tumbuh kembang optimal! 🥦🍎

Gemar Belajar: Terus belajar dan kembangkan diri! 📚

Bermasyarakat: "Mari bermasyarakat bersama, kita kuat. Jangan terpecah karena perbedaan." - Punya hubungan sosial yang baik dan peduli sama lingkungan sekitar. 🤝

Tidur Cepat: Istirahat cukup biar besok siap beraktivitas! 😴

Seru Banget Acara Peluncurannya!

Ada laporan kegiatan, sambutan dari Menteri Pendidikan, dan peluncuran resmi gerakan ini.

Drama musikal "Kado Istimewa" yang seru dan inspiratif!

Persembahan lagu anak dan senam yang bikin semangat!

Program Pendukungnya Juga Keren!

Lomba Cipta Lagu Anak (Kelana): Bikin lagu anak tentang 7 Kebiasaan, keren banget!

Senam Anak Indonesia Hebat: Senam pagi biar makin sehat dan aktif.

Pembiasaan di Sekolah: Mulai belajar dengan senam, nyanyi Indonesia Raya, dan berdoa.

Video Edukasi: Lihat contoh penerapan 7 Kebiasaan dalam keseharian.

Yuk, Dukung Gerakan Ini!

Orang tua juga harus jadi contoh! Terapkan 7 Kebiasaan ini biar anak-anak makin semangat.

Semua pihak harus kerja sama! Biar gerakan ini sukses dan berdampak positif.

Kesimpulannya?

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini penting banget buat membentuk karakter generasi penerus bangsa. Yuk, kita dukung sama-sama! 💪

#AnakIndonesiaHebat #7Kebiasaan #PendidikanKarakter #IndonesiaEmas2045


Sabtu, 04 Januari 2025

Pendidikan Kesetaraan: Siapa Pengelolanya & Kewenangannya?


Pendidikan kesetaraan, yang meliputi program Paket A, B, dan C, merupakan jalur pendidikan nonformal yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh ijazah setara SD, SMP, dan SMA. Namun, tahukah Anda siapa yang bertanggung jawab mengelola pendidikan kesetaraan ini?


Kewenangan Pengelolaan Pendidikan Kesetaraan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan pendidikan kesetaraan menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota. Hal ini tertuang dalam Lampiran I undang-undang tersebut, pada bagian "Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota", poin A tentang "Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan".


Dalam pembagian urusan tersebut, dijelaskan bahwa:


Pemerintah pusat: Menetapkan standar nasional pendidikan.


Pemerintah provinsi: Mengelola pendidikan menengah dan pendidikan khusus.


Pemerintah kabupaten/kota: Mengelola pendidikan dasar, pendidikan anak usia dini, dan pendidikan nonformal.


Karena pendidikan kesetaraan termasuk dalam jenis pendidikan nonformal, maka pengelolaannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota.


Kasus Khusus: Provinsi DKI Jakarta

Meskipun secara umum pengelolaan pendidikan kesetaraan menjadi kewenangan kabupaten/kota, terdapat pengecualian untuk Provinsi DKI Jakarta. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 menyatakan bahwa kota administrasi dan kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah seperti kabupaten/kota lainnya.


Oleh karena itu, pengelolaan pendidikan kesetaraan di Provinsi DKI Jakarta kemungkinan besar ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.


FAQ tentang pendidikan kesetaraan

1. Apa itu pendidikan kesetaraan?


Pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan nonformal yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh ijazah setara SD, SMP, dan SMA.


2. Apa saja program pendidikan kesetaraan?


Program pendidikan kesetaraan meliputi Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).


3. Siapa yang mengelola pendidikan kesetaraan?


Kewenangan pengelolaan pendidikan kesetaraan berada di tangan pemerintah daerah kabupaten/kota.


4. Apa dasar hukum kewenangan tersebut?


Kewenangan tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.


5. Apa peran pemerintah pusat dalam pendidikan kesetaraan?


Pemerintah pusat menetapkan standar nasional pendidikan.


6. Apa peran pemerintah provinsi dalam pendidikan kesetaraan?


Pemerintah provinsi mengelola pendidikan menengah dan pendidikan khusus.


7. Apakah ada pengecualian dalam kewenangan pengelolaan pendidikan kesetaraan?


Ya, ada pengecualian untuk Provinsi DKI Jakarta.


8. Mengapa Provinsi DKI Jakarta menjadi pengecualian?


Karena kota administrasi dan kabupaten administrasi di Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki kewenangan menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah seperti kabupaten/kota lainnya.


9. Siapa yang mengelola pendidikan kesetaraan di Provinsi DKI Jakarta?


Kemungkinan besar ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.


10. Di mana saya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pendidikan kesetaraan di Provinsi DKI Jakarta?


Anda bisa merujuk pada Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta tentang pendidikan dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang pendidikan kesetaraan.


11. Apakah pendidikan kesetaraan diakui?


Ya, pendidikan kesetaraan diakui setara dengan pendidikan formal.


12. Siapa saja yang bisa mengikuti pendidikan kesetaraan?


Masyarakat yang karena berbagai alasan tidak dapat menyelesaikan pendidikan formalnya.


13. Apakah ada batasan usia untuk mengikuti pendidikan kesetaraan?


Tidak ada batasan usia, siapa pun boleh mengikutinya.


14. Bagaimana cara mendaftar pendidikan kesetaraan?


Anda bisa mendaftar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) terdekat.


15. Apakah pendidikan kesetaraan berbayar?


Biaya pendidikan kesetaraan bervariasi, tergantung kebijakan masing-masing PKBM.